Selasa, 05 Mei 2009

TENTANG TK PLUS RAHMAT

VISI TK PLUS RAHMAT
Terwujudnya Pendidikan Islam yang ideal, unggul dan berkualitas, yang mampu menghasilkan lulusan yang Shalih ( bertaqwa dan berakhlaqul karimah ), cerdas, kreatif dan memiliki semangat tinggi dalam mengembangkan Ilmu dan Teknologi yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat

MISI TK PLUS RAHMAT

Mewujudkan lembaga Pendidikan Anak yang Islami, Ideal, Unggul dan berkualitas
Menciptakan lingkungan belajar dan bermain yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga mendukung perkembangan potensi anak secara optimal
Membekali lulusan dengan ketaqwaan, akhlaqul karimah, kecerdasan, kreatifitas dan semangat tinggi dalam mengembangkan Ilmu dan Teknologi yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
Menyiapkan mental dan kemampuan anak agar mudah beradaptasi dalam menapaki jenjang pendidikan selanjutnya

MOTTO TK PLUS RAHMAT

Meluruskan niat, melaksanakan Amanat, meraih Prestasi, menggapai ridha Ilahi
FASILITAS

Gedung sekolah 12 lokal 2 lantai, Kamar mandi dan toilet khusus anak
Masjid Rahmat Banjaran (tempat praktek ibadah)
Ruang bermain Sentra Indoor ( Sentra Peran, Sentra Seni dan bahan alam, Sentra Persiapan, Sentra Imtaq dan Sentra Balok )
Ruang permainan out door ( Bak Pasir, Kolam / bak air, Permainan mandi bola, bola dunia, ayunan, jungkat-jungkit, tangga majemuk, prosotan dll.)
Pembelajaran audio Visual di setiap kelas
Perpustakaan Mini di setiap kelas
Ruang Usaha kesehatan sekolah (UKS) dan Dokter sekolah (dokter umum dan dokter gigi)
Laboratorium Komputer Kids
Dapur & Perlengkapan makan bersama dengan menu halalan thoyyiban
Koperasi Sekolah
Mobil antar jemput

PROFIL TK PLUS RAHMAT KEDIRI


Nama TK : TK Plus Rahmat Kediri
Status : Swasta
Berdiri Tahun : 2001
Dibawah Naungan : Yayasan Taman Pendidikan Rahmat
NIS : 000098
Terakreditasi : A
Alamat : Jl. Slamet Riyadi 32 A Banjaran Kecamatan Kota,Kota Kediri
Telepon / Fax : 0354-696882 / 0354-696880
Jumlah Rombel : TK A ( 10 kelas ) dan TK B ( 10 kelas )
Jumlah siswa : 213 anak
Jumlah Pendidik : 26 orang


Anak adalah Amanah Allah, dimana pada saatnya kelak si Penerima Amanah ( orang Tua ) akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah, apakah Orang tua bisa menjaga fitrah anak dengan baik atau tidak. Bila anak yang dititipkan kepadanya telah dirawat dan dididik sesuai dengan kehendak yang memberikan amanat pasti fitrah anak yang selalu sejalan dengan kehendak Rabbnya akan terjaga, dan si Penerima Amanat akan mendapatkan imbalan yang sangat besar di sisi Rabbnya berupa SURGA seluas langit dan bumi. Dalam sebuah hadits shahih diceritakan bahwa “Orang Tua akan mendapatkan royalti berupa pahala amal jariyah secara terus menerus bahkan sampai kelak dia meninggal, ketika dia berhasil mendidik anaknya menjadi anak yang SHALIH”, Subhanallah…karena itu bersyukurlah sebab Allah telah memilih ayah bunda sebagai orang tua

Mendidik anak menjadi anak yang shaleh, harus diawali sejak anak berusia dini (sejak 0 tahun, bahkan sejak dalam kandungan). Karena sifat dan kepribadian anak di masa dewasa pada umumnya merupakan hasil pembentukan tabiat dan pendidikan yang telah didapatkan anak di usia dini. Pakar Pendidikan Anak menyebut anak usia dini sebagai Golden Age ( masa keemasan ) 0 – 8 Th, karena perkembangan volume otak anak akan mencapai 80% dari otak orang dewasa. Potensi anak di usia ini sangat luar biasa untuk belajar apa saja dari lingkungannya ( Orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat ). Belajar memahami Rabbnya, belajar tentang hakekat kehidupan manusia, belajar tentang bagaimana menjadikan kehidupan dunianya sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan akhiratnya, dll.
Hanya Iman yang mantap, ilmu yang luas dan akhlaq mulia yang merupakan warisan terbaik dari orang tua yang bisa mengantarkan anak bisa tetap menjaga keshalehannya meski tantangan zaman yang harus dia hadapi semakin berat.

TK Plus Rahmat Kediri, sebagai lembaga pendidikan Islam yang menangani anak usia dini ( 4-6 Th ) berharap dapat memberikan sumbangsih kepada calon generasi islam yakni dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan menyenangkan bagi anak untuk belajar banyak hal, dengan tetap memegang pada prinsip pokok pembelajaran yaitu peletakan dasar keimanan yang kuat pada anak, membangun budaya pada diri anak agar memiliki semangat tinggi dalam mencari ilmu dan membiasakan anak berakhlaq mulia sejak dini.
Sehingga pada akhirnya diharapkan anak dapat beradaptasi dengan mudah dan semangat untuk menapaki jenjang pendidikan selanjutnya.

Jumat, 01 Mei 2009

8 Kecerdasan Majemuk

Konsep intelegensi yang hingga sekarang ini dikenal adalah berasal dari Alfers Binet. Kecerdasan merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah atau membuat produk yang dihargai dilingkungan kebudayaan. Dengan demikian ukuran kecerdasan akan berfariasi antara lingkungan kebudayaan satu dengan lainnya. Sebagai contoh orang yang hidup di daerah kering akan menjadi intelegen karena mamapu berjuang untuk tetap hidup.

Howard Gardner (1983) dalam terorinya tentang multiple intelegence atau kecerdasan majmuk menjelaskan cakupan potensi manusia. Teori ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar bagi dunia pendidikan, yang sebelumnya lebih banyak memberikan fokus perhatian hanya pada sisi language dan mathematical intelligence. Menurut beliau IQ bukan satu-satunya alat ukur untuk mengetahui kemampuan seseorang, tapi disana ada kecerdasan-kecerdasan lain yang juga amat penting, yaitu: linguistik, logika-matematika, visual-spasial, musikal, fisik kinestesik, interpersonal (sosial), intrapersonal, dan naturalis.

Bagi para pendidik ide multiple intelligence ini menjadi inspirasi dalam pengkayaan kurikulum pendidikan sekolah, terutama dalam memperkaya metode penyampaikan materi pelajaran dengan memanfaatkan ke-tujuh potensi kecerdasan manusia ini.
Delapan kecerdasan tersebut adalah:
1. Kecerdasan linguistik (Linguistic Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata. Penulis, wartawan, sastrawan, orator, dan komedian merupakan contoh-contoh yang memiliki kecerdasan linguistik.

2. Kecerdasan logika-matematika (logical_matematical .Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan bernalar (reasoning) dan menghitung, memikirkan sesuatu dengan cara logis dan sistematis. Kemampuan ini banyak dikembangkan oleh para insinyur, ilmuan, ekonom, akuntan dan detektif.

3. Kecerdasan visual-spasial (visual-Spatical Intelegence), yaitu intelegensi yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan untuk memvisualisasikan bentuk akhir dari sesuatu. Membayangkan sesuatu dalam mata pikiran. Arsitek, seniman, perencana strategik, fotografer, pemahat, pelaut adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan visual-spasial.

4. Kecerdasan musikal (Musical Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan untuk menciptakan atau membuat komposisi musik. Menjaga irama. Setiap orang memiliki kecerdasan musikal dasar yang baik dan dapat mengembangkannya. Kecerdasan ini dimiliki oleh komposer, musikus, dan ahli rekaman.

5. Kecerdasan fisik-kinestetika (Body-Kinestetic Intelegce), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan menggunakan keterampilan fisik untuk memecahkan masalah, menciptakan produk, atau menyampaikan gagasan dan emosi. Kemampuan ini ditampilkan oleh atlit, penari dan aktor, ataupun mereka yang bekerja di bidang konstruksi. Banyak orang yang berbakat secara fisik dan terampil menggunakan tanga tidak menyadari bahwa mereka tidak menunjukkan bentuk kecerdasan yang tinggi, dan sama nilainya dengan kecerdasan lainnya.

6. Kecerdasan Interpersonal (sosial) (Interpersonal (social) Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bnetuk kemmpuan bekerja secara efektif dengan orang lain berhubungan dengan orang lain dan menunjukkan empati dan pemahaman, memperhatikan motifasi dan tujuan. Kecerdasan ini pentinig untuk dimiliki para guru, fasilitator, terapis, politikus, pemimpin agama dan salesman.

7. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelegence) , yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan menganalisis diri dan refleksi diri, mampu berkontemplasi dan menilai kemampuan seseorang, membuat perencanaan dan tujuan, dan mengetahui diri sendiri. Kecerdasan ini dapat dipergunakan untuk mempelajari kesuksesan dan kegagalan sebagai panduan untuk kebaikan pada masa mendatang. Filosof, konselor, dan orang-orang yang mencapai puncak prestasi tertinggi adalah orang-orang yang memiliki kecerdasan ini.

8. Kecerdasan Naturalis (Naturalis Intelegence), yaitu kecerdasan yang diungkapkan dalam bentuk kemampuan mengenal flora dan fauna, hidup selaras dengan alam dan memanfaatkannaya secara produktif. Petani, pakar biologi, pakar botani, dan lingkungan hidup adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan ini.

Seperti apa yang telah tersebut di muka, pendidikan di sekolah pada umumnya mengajarkan materi yang berkaitan dengan dua kecerdasan. Ini karena tes IQ yang diterapkan selama ini berupa huruf dan angka. Demikian pul dengan hasil tes IQ sering digunakan untuk memprediksi keberhasilan siswa di sekolah, karena materi yang diajarkan dan cara mengajar anak di sekolah tergantung pada kedua jenis kecerdasan tersebut, yakni bahasa dan logika-matematika.